Sri Mulyani Bebaskan Pajak dan Bea Masuk Impor Vaksin Covid-19 Sinovac Senilai Rp 50,9 M


 Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah memberi stimulan pajak untuk penyediaan 1,2 vaksin Sinovac. Peraturan stimulan itu berbentuk pembebasan bea masuk dan pajak buat percepat penerapan vaksinasi dan memberikan dukungan pengatasan wabah covid-19 di Indonesia.

ara menurunkan berat badan dalam 1 minggu secara alami

Sarana pajak bebas bea masuk dan pajak untuk vaksin Corona Covid-19 ini tertera dalam Ketentuan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 188/PMK.04/2020.


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, dalam PMK itu pemerintahan memberi sarana pajak atas import vaksin, bahan baku vaksin dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam produksi vaksin, dan perlengkapan untuk penerapan vaksinasi. Dengan nilai keseluruhan pembebasan importasi vaksin itu capai Rp 50,9 miliar.


"Nilai pemberian sarana pajak yang didapat dari importasi vaksin ini sama dengan Rp 50,95 miliar," tutur ia dalam Pertemuan Jurnalis Kehadiran Vaksin Covid-19, Senin (7/12/2020).


Bendahara negara ini menguraikan, untuk pembebasan bea masuk sejumlah Rp 14,56 miliar. Lantas, untuk pajak import sebesar Rp 36,39 miliar.


Tentang hal sarana yang diberi lewat PMK baru itu berbentuk pembebasan bea masuk dan atau cukai, tidak diambil Pajak Bertambahnya Nilai (PPN) atau Pajak Pemasaran Barang Eksklusif (PPnBM), dan dibebaskan dari pengambilan Pajak Pendapatan (PPh) Pasal 22.


"Sarana ini bisa dikasih ke Pemerintahan Pusat, Pemda, BPOM, Tubuh Hukum, atau Tubuh Non Tubuh Hukum yang memperoleh penempatan atau pemilihan dari Kementerian Kesehatan," tambah ia.


Disamping itu, pemerintahan memberi keringanan berbentuk sarana prosedural untuk pengeluaran barang dengan servis rush handling, dengan ajukan permintaan dan sampaikan dokumen pendamping pabean dan memberikan agunan.


"Di mana mulai dari PIB sampai pengeluaran barang yang optimal tiga hari sekarang mulai dipercepat. Semalam waktu kami pantauan barang (vaksin) datang di Cengkareng langsung dicheck," tutupnya.


Awalnya, sekitar 1,2 juta jumlah vaksin Covid-19 Sinovac dari China sudah landing di Indonesia, persisnya di hari Minggu (6/12/2020) jam 21.30 WIB.


Menteri Koordinator Sektor Ekonomi Airlangga Hartarto menjelaskan, kehadiran vaksin ini jadi langkah pertama pemerintahan dalam lakukan vaksinasi. Tetapi, 1,2 juta vaksin ini tidak langsung bisa dipakai demikian saja walau sudah datang.


"Harus melalui tingkatan penilaian dari BPOM (Tubuh Pemeriksa Obat dan Makanan) untuk pastikan kualitas, keamanan dan efektifitasnya, dan menanti fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) untuk kehalalan," tutur Menko Airlangga dalam pertemuan jurnalis virtual, Senin (7/12/2020).


Nanti, penerapan vaksinasi secara setahap akan dikerjakan dengan prosedur kesehatan yang ketat sekali, hingga nanti vaksinasi akan makin membuat perasaan aman dan optimis dalam menggerakkan ekonomi nasional.


Tentang hal, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020, distribusi vaksin ini akan dipisah jadi vaksin pemerintahan yang gratis dan vaksin berdikari yang berbayar. Airlangga ngomong, ketentuan detil untuk ke-2 pola ini akan selekasnya selesai dalam kurun waktu dekat.


"Ketentuan detil untuk ke-2 pola itu akan selekasnya keluar dalam 1-2 minggu di depan," pungkas Airlangga Hartarto.


Postingan populer dari blog ini

Quantum computers in 2023

Icy embryos are actually frequently dental implanted

The most popular eating ticket in the world today?